Ciri
perusahaan yang baik ternyata tidak dilihat dari jumlah karyawan, keuntungan
yang didapat perusahaan atau jumlah gaji karyawannya. Ada beberapa hal lain
yang ternyata bisa dijadikan tolak ukur bagi kita untuk mengetahui seperti apa
ciri perusahaan yang baik atau sehat tersebut. Nah, berikut ini antara lain
ciri-ciri perusahaan yang baik.
Terdapat
bermacam strategi/cara yang dilakukan untuk membangun sebuah perusahaan agar
perusahaan yang dibangun tersebut tumbuh menjadi perusahaan yang baik. Ciri
perusahaan yang baik tidak dilihat dari jumlah karyawan, keuntungan yang
didapat perusahaan, atau jumlah gaji karyawannya. Ada beberapa hal lain yang
ternyata bisa dijadikan tolak ukur untuk mengetahui seperti apa ciri perusahaan
yang baik atau sehat tersebut. Berikut ini antara lain strategi yang harus
digunakan untuk membangun perusahaan yang baik.
- Jam kerja perusahaan jelas dan teratur serta ada uang lembur jika karyawannya terdesak pekerjaan yang menumpuk. Ditambah hari Sabtu dan Minggu para karyawannya berhak untuk libur.
- Semua anggota keluarga karyawan (istri/suami dan anak) mendapat tanggungan kesehatan.
- Perusahaan memberikan para karyawan hak untuk cuti tahunan lengkap dengan uang cuti minimal satu kali gaji.
- Perusahaan yang baik memberikan bonus tahunan kepada karyawan minimal dua kali gaji.
- Pengembangan diri dan kinerja karyawan sangat diperhatikan sehingga pelatihan, workshop atau outbound rutin diadakan oleh pihak perusahaan.
- Perusahaan memberikan jenjang karir yang jelas untuk para karyawannya.
- Untuk perusahaan yang benar benar sehat dan bonafit terkadang memberikan tunjangan perumahan, kendaraan dan pendidikan untuk para karyawannya.
- Perusahaan yang baik akan memberikan pesangon dan tunjangan hari tua jika masa kinerja para karyawannya telah berakhir.
Semakin
berkembangnya sebuah perusahaan, akan semakin sulit pula mengkomunikasikan
segala sesuatu, mendapatkan kesepakatan dalam setiap keputusan, atau untuk
menciptakan SOP (Standard Operating
Procedure) untuk semua hal. Membangun budaya perusahaan yang kuat dan jelas
dapat memberikan kerangka kerja yang mendasar kepada semua orang. Maka selain
strategi-strategi yang telah disebutkan di atas, berikut akan dijelaskan tips/saran
untuk membangun budaya sebuah perusahaan yang baik menurut Todd McKinnon, CEO dari Okta (perusahaan berbasis teknologi).
1. Tugaskan
Seseorang. Kedengarannya
mudah. Tapi setiap perusahaan membutuhkan seseorang yang secara langsung
bertanggung jawab terhadap budaya perusahaan. Tentu saja dia tidak bisa bekerja
sendirian, tapi tugaskan seseorang untuk mengurus hal itu dan mendorong setiap
orang agar ada di jalur yang benar; entah dalam hal merekrut karyawan atau
mengatur tim teknik sesuai prioritas yang dibuat.
2. Kepemimpinan yang Menentukan. Budaya
kerja dibentuk terutama melalui bagaimana para pemimpin bertindak, sehingga
pastikan tim inti dari perusahaan mampu menerjemahkan jenis perusahaan yang diinginkan.
Para pemimpin sebuah perusahaan sebaiknya bersikap terbuka, sekalipun ketika
itu sulit dilakukan.
3.
Struktur
Organisasi yang Jelas. Struktur
organisasi menentukan budaya kerja. Apple terkenal sebagai perusahaan yang
menempatkan tim desain mereka pada struktur di mana mereka bisa langsung
melapor kepada CEO. Jika suatu perusahaan membanggakan diri sebagai perusahaan
yang mementingkan produk dan teknik, tapi tim di bagian itu tersembunyi oleh
struktur organisasi dan di ada bawah Manajer Marketing, maka kebanggaan perusahaan
tersebut perlu diragukan.
4. Lakukan
Tes. Sangatlah
penting untuk mengambil waktu jeda dan melakukan tes terhadap efektivitas
budaya kerja seseorang. Ajaklah sekitar 50 orang dalam suatu perusahaan dan
tanyakan pada mereka: “Apa yang Anda suka dari budaya kerja kita? Apa yang
tidak Anda suka? Apakah budaya perusahaan itu? Apakah hal itu penting?” dll. Pahami
bahwa budaya kerja tidak harus dipahami semua orang. Akan ada ketidaksetujuan.
Pada akhirnya seseorang tidak perlu menjelaskan definisi budaya kerja, yang terpenting
tahu kemana akan melangkah, mengapa, dan bagaimana.
5. Prioritas
dan Fokus. Setiap
pimpinan perusahaan pasti punya impian akan tim yang bisa menjalankan bisnis di
mana semua orang bahagia, bisa menikmati, menyayangi rekan kerjanya, dan
terdiri dari orang-orang yang ahli pada bidangnya.
Tentukan
apa yang bisa menggerakkan arah produk dan konsumen perusahaan, dan
bertindaklah sebagai tim. Jangan takut untuk berbeda pendapat dengan konsumen.
Mereka tidak selalu tahu apa yang mereka butuhkan, dan permintaan mereka bisa
jadi bukanlah fokus utama perusahaan (atau produk).
6.
Komunikasikan
Selalu. Komunikasikan
nilai dan budaya kerja secara terbuka dan rutin, baik secara internal maupun eksternal. Karyawan harus memahami
budaya perusahaan dan mengapa hal itu penting. Berikan penghargaan pada mereka
yang menjalankannya dengan baik, dan tegurlah secara terbuka dan jujur pada
mereka yang tidak.
Budaya
perusahaan akan menjaga perusahaan itu tetap pada jalurnya, mengendalikan
keputusan-keputusan rekrutmen yang dilakukan HRD, dan membantu seseorang dalam
memahami berbagai keputusan yang diambil—sekalipun pada saat perusahaan tersebut
menjadi semakin besar.
Untuk
bisa bekerja di perusahaan yang baik dan sehat dengan strategi dan cara di atas
tidaklah mudah. Biasanya pihak perusahaan akan mencari karyawan yang pintar dan
bertalenta untuk mengisi posisi atau loker yang tersedia setelah mengikuti
serangkaian tes yang ketat. Karyawan seperti ini lah yang dibutuhkan sebuah
perusahaan untuk dapat bersama-sama membangun suatu perusahaan menjadi lebih
baik dan sehat.