Song Playlist

Jumat, 08 Januari 2016

Strategi Umum untuk Membangun Sebuah Perusahaan yang Baik

Ciri perusahaan yang baik ternyata tidak dilihat dari jumlah karyawan, keuntungan yang didapat perusahaan atau jumlah gaji karyawannya. Ada beberapa hal lain yang ternyata bisa dijadikan tolak ukur bagi kita untuk mengetahui seperti apa ciri perusahaan yang baik atau sehat tersebut. Nah, berikut ini antara lain ciri-ciri perusahaan yang baik.

Terdapat bermacam strategi/cara yang dilakukan untuk membangun sebuah perusahaan agar perusahaan yang dibangun tersebut tumbuh menjadi perusahaan yang baik. Ciri perusahaan yang baik tidak dilihat dari jumlah karyawan, keuntungan yang didapat perusahaan, atau jumlah gaji karyawannya. Ada beberapa hal lain yang ternyata bisa dijadikan tolak ukur untuk mengetahui seperti apa ciri perusahaan yang baik atau sehat tersebut. Berikut ini antara lain strategi yang harus digunakan untuk membangun perusahaan yang baik.
  • Jam kerja perusahaan jelas dan teratur serta ada uang lembur jika karyawannya terdesak pekerjaan yang menumpuk. Ditambah hari Sabtu dan Minggu para karyawannya berhak untuk libur.
  • Semua anggota keluarga karyawan (istri/suami dan anak) mendapat tanggungan kesehatan.
  • Perusahaan memberikan para karyawan hak untuk cuti tahunan lengkap dengan uang cuti minimal satu kali gaji.
  • Perusahaan yang baik memberikan bonus tahunan kepada karyawan minimal dua kali gaji.
  • Pengembangan diri dan kinerja karyawan sangat diperhatikan sehingga pelatihan, workshop atau outbound rutin diadakan oleh pihak perusahaan.
  • Perusahaan memberikan jenjang karir yang jelas untuk para karyawannya.
  • Untuk perusahaan yang benar benar sehat dan bonafit terkadang memberikan tunjangan perumahan, kendaraan dan pendidikan untuk para karyawannya.
  • Perusahaan yang baik akan memberikan pesangon dan tunjangan hari tua jika masa kinerja para karyawannya telah berakhir.

Semakin berkembangnya sebuah perusahaan, akan semakin sulit pula mengkomunikasikan segala sesuatu, mendapatkan kesepakatan dalam setiap keputusan, atau untuk menciptakan SOP (Standard Operating Procedure) untuk semua hal. Membangun budaya perusahaan yang kuat dan jelas dapat memberikan kerangka kerja yang mendasar kepada semua orang. Maka selain strategi-strategi yang telah disebutkan di atas, berikut akan dijelaskan tips/saran untuk membangun budaya sebuah perusahaan yang baik menurut Todd McKinnon, CEO dari Okta (perusahaan berbasis teknologi).
1.  Tugaskan Seseorang. Kedengarannya mudah. Tapi setiap perusahaan membutuhkan seseorang yang secara langsung bertanggung jawab terhadap budaya perusahaan. Tentu saja dia tidak bisa bekerja sendirian, tapi tugaskan seseorang untuk mengurus hal itu dan mendorong setiap orang agar ada di jalur yang benar; entah dalam hal merekrut karyawan atau mengatur tim teknik sesuai prioritas yang dibuat.
2.  Kepemimpinan yang Menentukan. Budaya kerja dibentuk terutama melalui bagaimana para pemimpin bertindak, sehingga pastikan tim inti dari perusahaan mampu menerjemahkan jenis perusahaan yang diinginkan. Para pemimpin sebuah perusahaan sebaiknya bersikap terbuka, sekalipun ketika itu sulit dilakukan.
3.    Struktur Organisasi yang Jelas. Struktur organisasi menentukan budaya kerja. Apple terkenal sebagai perusahaan yang menempatkan tim desain mereka pada struktur di mana mereka bisa langsung melapor kepada CEO. Jika suatu perusahaan membanggakan diri sebagai perusahaan yang mementingkan produk dan teknik, tapi tim di bagian itu tersembunyi oleh struktur organisasi dan di ada bawah Manajer Marketing, maka kebanggaan perusahaan tersebut perlu diragukan. 
4.  Lakukan Tes. Sangatlah penting untuk mengambil waktu jeda dan melakukan tes terhadap efektivitas budaya kerja seseorang. Ajaklah sekitar 50 orang dalam suatu perusahaan dan tanyakan pada mereka: “Apa yang Anda suka dari budaya kerja kita? Apa yang tidak Anda suka? Apakah budaya perusahaan itu? Apakah hal itu penting?” dll. Pahami bahwa budaya kerja tidak harus dipahami semua orang. Akan ada ketidaksetujuan. Pada akhirnya seseorang tidak perlu menjelaskan definisi budaya kerja, yang terpenting tahu kemana akan melangkah, mengapa, dan bagaimana. 
5.   Prioritas dan Fokus. Setiap pimpinan perusahaan pasti punya impian akan tim yang bisa menjalankan bisnis di mana semua orang bahagia, bisa menikmati, menyayangi rekan kerjanya, dan terdiri dari orang-orang yang ahli pada bidangnya.
Tentukan apa yang bisa menggerakkan arah produk dan konsumen perusahaan, dan bertindaklah sebagai tim. Jangan takut untuk berbeda pendapat dengan konsumen. Mereka tidak selalu tahu apa yang mereka butuhkan, dan permintaan mereka bisa jadi bukanlah fokus utama perusahaan (atau produk). 
6.    Komunikasikan Selalu. Komunikasikan nilai dan budaya kerja secara terbuka dan rutin, baik secara internal  maupun eksternal. Karyawan harus memahami budaya perusahaan dan mengapa hal itu penting. Berikan penghargaan pada mereka yang menjalankannya dengan baik, dan tegurlah secara terbuka dan jujur pada mereka yang tidak.
Budaya perusahaan akan menjaga perusahaan itu tetap pada jalurnya, mengendalikan keputusan-keputusan rekrutmen yang dilakukan HRD, dan membantu seseorang dalam memahami berbagai keputusan yang diambil—sekalipun pada saat perusahaan tersebut menjadi semakin besar.
Untuk bisa bekerja di perusahaan yang baik dan sehat dengan strategi dan cara di atas tidaklah mudah. Biasanya pihak perusahaan akan mencari karyawan yang pintar dan bertalenta untuk mengisi posisi atau loker yang tersedia setelah mengikuti serangkaian tes yang ketat. Karyawan seperti ini lah yang dibutuhkan sebuah perusahaan untuk dapat bersama-sama membangun suatu perusahaan menjadi lebih baik dan sehat.