Nama :
Alberto Juan Pablo (58412279)
Karima Tiara Suny (54412024)
Muhammad Gigih Wicaksono (54412960)
Muhammad Andrey Mahdison (54412876)
Yoga Ginanjar (57412821)
Kelas :
3IA01
FOTOREALISME
Stinger In The Sun
Foto dengan judul “Stinger In The Sun” merupakan sebuah
foto hasil jepretan oleh seorang fotografer bocah berusia 9 tahun, yaitu Carloz
Perez Navall yang berasal dari Spanyol. Carloz Perez Naval merupakan salah satu
pemenang dalam kontes Wildlife Photografer Of The Year yang diselenggarakan
oleh National History Museum London tiap tahunnya.
Dalam fotonya yang berjudul “Stinger In The Sun”, Carlos
menggunakan teknik Double Exposure. Teknik
memotret dengan gaya Double Exposure sudah di dalami sejak zaman film. Teknik
ini biasa digunakan untuk dua atau lebih adegan gerak ataupun diam dalam sebuah
frame dan melibatkan banyak
perhitungan untuk mengetahui kompensasi pencahayaan yang diperlukan untuk mencegah hasil yang
akan tampak
seperti lumpur.
Teknik ini
merupakan teknik yang cukup menarik karena menghasilkan gambar yang unik. Dalam
satu frame foto, dapat dihasilkan foto sebuah objek yang sama dengan pose yang
berbeda. Tujuan dari pengambilan gambar dengan teknik Double Exposure
tidak lain supaya gambar terihat lebih dramatis dan dinamis.
Adapun teknik yang dilakukan
Carlos untuk foto di atas adalah memulai dengan memotret backgroundnya dengan
shutter speed tinggi, agar mataharinya tak overexposed. Setelah itu baru ia mengambil
foto keduanya, yaitu foto kalajengking dengan shutter speed yang lebih lambat
dan menggunakan flash. Selanjutnya ia harus mengganti lensa kamera yang
digunakan, menggunakan zoom untuk
matahari ketika kalajengking menunjukan
adanya pergerakan dan mengangkat ekornya.
Carlos kemudian harus menunggu untuk menyelesaikannya sebelum mengambil gambar
secara Close-Up, yaitu hingga cahaya matahari menerangi tubuh si kalajengking.
Syarat mutlak pengambilan
gambar dengan teknik Double Exposure seperti di atas adalah kejernihan kamera.
Maka kamera yang digunakan Carlos untuk foto nya adalah dengan menggunakan
NikonD300 + 105mm f2.8 lens (28–300mm lens for the background); 1/320 sec at
f10; ISO 320; flash. Dimana kamera NikonD300 memberikan fasilitas/menu setting
Multi Selector untuk dapat melakukan teknik Double Exposure.
FILM ANIMASI
Animasi
Komputer merupakan seni yang menghasilkan gambar bergerak dengan sendiri
melalui penggunaan komputer, dan animasi ini termasuk ke dalam bidang komputer
grafik. Pembuatannya pun tidak lepas dari penggunaan teknologi komputer. Dari
penggambaran, pembuatan karakter, pemberian gerakan, pengisian suara, dan
efek-efek lainnya dikerjakan menggunakan komputer.
Sedangkan Film Animasi adalah suatu
animasi yang difilmkan, atau suatu animasi yang mempunyai alur cerita dan
ditayangkan di dunia entertaint yang sifatnya adalah untuk menghibur. Animasi
yang difilmkan harus mempunyai sutradara layaknya pembuatan film sungguhan,
hanya saja tidak membutuhkan aktor / artis dalam visualisasi, mereka
membutuhkan banyak animator untuk pembuatan film animasi.
Berikut adalah contoh teknik
pembuatan film animasi yang sudah tidak asing lagi di masyarakat di seluruh
dunia.
Judul : Toy Story
Sutradara : John Lasseter
Penulis : John Laseter
Peter Docter
Andrew Satnton
Joe Ranf
Tanggal
Rilis : 21 November 1995 (Toy
Story)
1999 (Toy Story 2)
2010 (Toy Story 3)
Keterangan : Film dibuat oleh Pixar dan dirilis oleh
Walt Disney Pictures dan Buena Vista Distribution
Toy Story
yang merupakan film debutan Pixar ini dibuat dengan menggunakan teknologi
komputer. Teknologi yang dipakai dalam pembuatan film tersebut yaitu
menggunakan sebuah aplikasi computer grafis yang disebut CGI (Computer Generated Imagery). Dengan
menggunakan aplikasi ini, maka akan bisa menampilkan gambar 2D maupun 3D dengan
berbagai macam efek yang tersedia di dalamnya. Berikut adalah berbagai macam
aplikasi CGI yang terlibat, yaitu Art Illusion, Maya, dan Blender. Untuk
kualitas grafisnya pun sudah high dan efek yang realistis serta terjaga dari
metode konvensional. Salah satu teknik yang disebut digital grading akan
memberikan efek pada warna, yaitu warna akan memberikan kesan yang sesuai
dengan skenario.
Woody yang merupakan salah satu
karakter dalam film Toy Story terdiri dari 700 variabel animasi dengan 100
variabelnya sendiri untuk wajahnya saja. Jadi tidak heran lagi beberapa
ekspresi wajah seperti tertawa, terkejut, sedih dan lainnya bisa dibentuk dari
100 variabel tersebut. Sekumpulan variabel dengan nilai berubah pada setiap
frame yang ditampilkan berurutan menjadi kontrol pergerakan figur tersebut.
Para animator pada film ini sangatlah hebat, karena mereka mengendalikan
variabel-variabelnya secara manual. Hal ini menjadikan hasil efek yang lebih bagus
dibandingkan dengan acting orang asli.
Dengan kemampuan CPU di era 1995,
waktu yang dibutuhkan untuk rendering setiap framenya sekitar 2-3 jam, bahkan
bisa menjadi 10 kali lebih lama jika adegan yang diinginkan lebih kompleks. Hal
ini karena ukuran setiap frame pada Film Toy Story berukuran 1536 x 922 atau
sekitar 1,42 megapiksel setiap frame.
Berikut adalah beberapa
gambar dibalik pembuatan Film Toy Story :
Dan berikut
adalah video dibalik pembuatan filmnya :
VIDEO GAME
GTA
5 merupakan game open world dengan unsur gameplay yang tidak ada pada game
lain. Tentunya semua ini tidak lepas dari tangan handal para developer rockstar
yang bekerja keras membuat game ini menjadi kenyataan. Menurut informasi yang
didapat dari President Rockstar, Leslie Benzies, ada lebih dari 1.000 orang
yang ikut terlibat dalam pembuatan GTA V. Sebuah mahakarya yang memang dibuat
dengan sangat serius dan membutuhkan tidak hanya puluhan orang handal melainkan
sampai ribuan orang.
Gerakan
- gerakan yang dibuat pada game ini menggunakan 3D Motion and Facial Capture. Motion capture adalah proses merekam gerakan
- gerakan dari objek atau seseorang dalam pembuatan film animasi atau video
game dimana merekam aksi - aksi dari pergerakan orang dan menggunakan informasi
berupa gerakan dan aksi tadi ke dalam model digital character animasi 2D atau
3D. Aktornya mengenakan baju khusus dengan beberapa penanda di setiap sudut
bagian tubuh seperti kepala, tangan, kaki untuk mengetahui posisi masing - masing
penanda. Resolusi pada sistem juga sangat penting.
Sejak
tahun 2003 hingga GTA 5, Rockstar Games menggunakan alat yang dinamakan Face Wear Technology untuk mendapatkan
ekspresi wajah secara detail pada setiap waktu. Saat senang, sedih, marah, dan lainnya.
GTA
5 juga menggunakan sistem Natural Motion
untuk mendapatkan gerakan yang dilakukan suatu karakter berdasarkan situasi
yang sedang terjadi. Seperti saat ada benda jatuh pada seseorang, orang
tersebut secara otomatis berusaha menghindar. Sistem ini juga berperan penting
untuk mendapatkan gerakan saat seseorang tertembak peluru berdasarkan letak
tembakan yang dia terima pada posisi tubuh tertentu. Respon yang dikeluarkan
berdasarkan modul yang bernama Adaptive
Intelligence Modules untuk mengekspresikan secara tepat. Jika tertembak di
kaki, maka dia akan jatuh kedepan. Jika tangan, tangannya akan tergerak
kebelakang.
Sumber :